29 Oktober 2019

KISAH KYAI AGENG MAKUKUHAN (SUNAN KEDU)

"KYAI AGENG MAKUKUHAN (SUNAN KEDU)"

Menguak Misteri Makam & Dakwah Ki Ageng Makukuhan, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga Tembakau & Kopi dsb..di Lereng Sumbing.
=======================================
Oleh: EM Makmun ER


Sebelum anda membaca Kisah2 dibawah ini, terlebih dulu saya Tegaskan Bahwa Kisah ini dirangkai dari beberapa macam Versi Cerita turun temurun, Alakadarnya Penelitian & Perjalanan Spiritual Penulis, untuk memenuhi permintaan Sebagian Ikhwan kepada Penulis untuk menulis tentang Misteri Makam Kyai Ageng Makukuhan di Gunung Sumbing atau di Kedu.
Sekali lagi apa yg saya sampaikan bisa saja Salah, karena untuk Kebenaran Haqiqi hanya milik Alloh semata.
بسم الله الرحمن الرحيم
اناانزلناه في ليلة القدر
وماادرىك ماليلةالقدر
ليلة القدر خير من الف شهر
تنزل الملائكة والروح فيها بإذن ربهم من كل امر
سلام هي حتى مطلع الفجر

A. Kisah Ki Ageng Makukuhan (Ki Ageng Kedu) & Sunan Kudus.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Pada masa Perkembangan Islam oleh Wali Songo, tersebutlah seorang Resi yang Sangat Sakti Mandraguna yg tinggal di Daerah Temanggung, tepatnya di Daerah Kedu bernama Ki Ageng Makukuhan (atau Ki Ageng Kedu karena tinggal di Daerah Kedu).
Ki Ageng Makukuhan merupakan satu Tokoh yg sangat disegani & ditakuti didaerah tersebut karena Kesaktiannya. Hingga Beliau mempunyai Banyak Pengikut Aliran Kebatinannya. Salah satu Hobi Masyarakat yg ada pada saat itu SABUNG AYAM & NYERET (Menghisap Candu/Opium). Dan memang pada zaman itu, kebiasaan2 tersebut belum dinilai menjadi sesuatu yg buruk dalam tatanan Masyarakat.
Tak luput pula Beliau, bahkan beliau menjadi Tokoh yg amat disegani karena mempunyai Ayam yg tidak pernah kalah dalam Bertarung.
Karena dengan Kesaktiannya Beliau mampu Menggembleng (mengisi Kekuatan Gaib) Ayam Jagonya dengan POKOL (Pangkal/Pokok Pohon yg Terkeras), sehingga Ayam2 yg bertarung dengan Ayam Jagonya tersebut akan Mati dengan Mengenaskan seperti dihajar/Dipukuli dengan Kayu.
Hingga suatu saat Kabar tersebut terdengar sampai ke Sunan Kudus. Sehingga tergeraklah Sunan Kudus untuk Mendakwahi Ki Ageng Makukuhan. Maka Sunan Kudus dgn Memohon Petunjuk dari Alloh, Beliau menyusun Strategi supaya Ki Ageng Makukuhan bisa hadir sendiri ke Kudus. Karena untuk meninggalkan Kudus, jelas tidak Mungkin karena Tugas2 Sunan dari Kerajaan Demak & Tugas Melayani Umat di Kudus.
Akhirnya Strategi pun disusun, Sunan Kudus menggembleng Seekor Ayam Jantan Kecil. Karena Ayam Jantan milik Ki Ageng Makukuhan digembleng dgn Pokol, maka Ayam Sunan Kudus digembleng dgn PETHEL (Kapak Kecil alat pemotong Kayu).
Pada hari yg ditentukan Berangkatlah Utusan Sunan Kudus ke Kedu untuk berpura2 jadi Penyabung Ayam untuk menantang Sabung Ayam dengan Ayam Ki Ageng Makukuhan.
Singkat Cerita akhirnya Pertarungan Ayam pun terjadi dan Sudah dipastikan Ayam Sunan Kudus lah yg menang, Sedang Ayam Ki Ageng Makukuhan berakhir dgn Tragis mati dengan Luka Parah.
Maka Terkejut & Marahlah Ki Ageng Makukuhan terhadap Kekalahan Ayam kesayangannya oleh Orang2 Asing.
Dengan menyembunyikan kemarahannya, Beliau bertanya pada tamu2nya:
"Sebenarnya siapakah Kisanak2 ini, dan sebenarnya keperluan apakah yg Kisanak bawa hingga menantang Ayam saya..??"
Para utusan menjawab:
"Kami sebenarnya Utusan Sunan Kudus, beliau berpesan jika Ayam Sunan Kudus menang, maka Ki Ageng harus ke Kudus, Jika Ayam Ki Ageng yg menang, Maka Sunan Kudus yg akan datang ke sini."
Ki Ageng:
"Siapakah Sunan Kudus itu dan ada perlu apa dia mengharap kehadiranku? ".
Para Utusan menjawab:
"Beliau adalah salah satu dari Wali Kerajaan Demak Bintoro diantara 9 Wali Lainnya.. Untuk pertanyaan yg kedua, kami tidak tahu".
Ki Ageng Makukuhan:
"Baiklah kalau demikian, aku turuti Undangannya".

Singkat Cerita, begitu para Utusan berangkat Pulang, maka Ki Ageng Makukuhan juga berangkat ke Kudus lewat Jalur Udara. Dengan Kesaktiannya Beliau Terbang mengendarai TAMPAH (Nampan yg dari Anyaman Bambu). Begitu sampai di Kudus, Beliau Terbang berputar2 disekitar Masjid & Kediaman Sunan Kudus sambil memperlihatkan Kesaktiannya. Akhirnya oleh Sunan Kudus Tampah tersebut di Awe2 (dilambaikan tangan untuk mendekat/turun). Maka tiba2 Tampah tersebut menjadi Hilang Kendali dan Tiba2 melesat jatuh ditanah yg basah & lembek, sampai Blekuk (konon diKudus ada Desa yg Namanya Blethukan tempat dulu Ki Ageng Kedu Jatuh).
Singkat Cerita kemudian Ki Ageng Makukuhan bertemu dgn Sunan Kudus dan Sunan Kudus menyampaikan Maksud Sebenarnya yaitu mengajak Ki Ageng Makukuhan Masuk Islam. Akhirnya dihadapan Sunan Kudus, Ki Ageng Makukuhan pun masuk Islam.

B. Kisah Ki Ageng Makukuhan, Tembakau, Kopi dsb.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Sebenarnya kisah2 dari beberapa Versi dibawah ini mungkin kalau dicocokkan dgn WIKIPEDIA Kurang Cocok (karena Selisih Tahun Keberadaan Wsli Songo vs Masuknya Tembakau di Nusantara). Tapi untuk melengkapi Kisah ini, tetap saya sampaikan, Sebab Kisah2 ini Intinya hampir Sama, Biarlah Pembaca sendiri yg menilainya.

Kisah 1.
Konon Ki Ageng Makukuhan termasuk Perokok "Tingwe" (Nglinting Dewe) karena memang zaman tersebut belum ada Pabrik Rokok seperti sekarang. Maka pada waktu2 Selanjutnya, disela2 Dakwah Beliau di daerah Kedu dan sekitarnya, Beliau sering berkunjung ke Kudus, untuk bermusyawarah perkembangan Dakwah (atau bahasa sekarang Sharing2) dgn Sunan Kudus. Dan tak Lupa, beliau juga selalu membawa Bekal untuk Udud (Merokok).
Walau Sunan Kudus bukan seorang Perokok, namun Beliau membiarkan Ki Ageng untuk Merokok. Bahkan Sesekali waktu Sunan Kudus mencoba Meracikkan /membuatkan Rokok yg dibawa Ki Ageng. Dan Anehnya ketika dihisap, Ternyata Rokok tersebut rasanya Lebih Enak dari pada Buatannya sendiri.
Maka dari Kisah inilah Konon tumbuh kepercayaan, bahwa Tembakau Kedu (Sumbing) kalau diracik & dibuat di Kudus maka Rasanya akan Lebih Enak & Nikmat. Maka di Kudus berdirilah beberapa Pabrik Rokok Besar se Indonesia di Kudus.

Kisah 2
Dikisahkan bahwa Sunan Kudus pernah memberi Bekal pada Ki Ageng Makukuhan berupa Bibit Tembakau, beliau berpesan pada Ki Ageng Makukuhan untuk Mengembangkan Tanaman Tersebut agar menjadi Tinggalan yg berguna bagi Anak-Cucu kelak, sebab kelak Akan Banyak Anak Cucu yg sukses dengan Tanaman tersebut. Maka dikemudian Hari sampai Saat ini Tembakau dari Kedu(Lereng Sumbinglah) yg paling tinggi Kadar Nikotinnya & menjadi Tembakau Terbaik di Dunia.

Kisah 3
Dikisahkan ketika Ki Ageng Makukuhan masuk Islam dan kemudian menjadi Pendakwah, maka beliau disuruh Berhenti dari Menyabung Ayam & Nyeret (menghisap Candu). Karena Keimanan & Kesungguhan beliau, maka beliau sanggup menjalankannya. Namun ketika Hal tersebut didakwahkan sebagai Larangan Agama, maka Hal tersebut menjadi Kendala yg sangat Berat. Karena memang Kebiasaan tersebut sudah sangat Erat & Mengakar Kuat diMasyarakat. Bahkan dari Kebiasaan tersebut akan menjadi Pembeda antara Kasta2/Tingkatan Kelas diMasyarakat.
-Bagi mereka yg Berkelas Bangsawan & Saudagar2 Kaya (Sisa2 keturunan dari Bangsawan2 Malowopati /Kerajaan2 daerah Temanggung yg telah Punah) Maka Pipa2 mereka terbuat dari Gading dengan Hiasan dari Emas.
-Untuk Kasta /kelas dibawahnya dihiasi dengan Perak.
-Untuk Kelas dibawahnya lagi dari Perunggu-Kayu- Besi dan seterusnya..
(Dulu zaman Kakek Buyut saya Ki Rekso Drono/Kyai Jogo Rekso yg menjadi Dukun Pengobatan masyhur, katanya kalau pas mengobati didaerah Temanggung Lereng Sumbing, masih menjumpai Keturunan Orang2 dgn Rambut2 digelung yg berkebiasaan Nyeret).
Nyeret yg dimaksud saat itu adalah Sebuah Pesta Menghisap Candu, Wanita & Minum ARAK(Namanya TUAK atau apa, yg dibuat dari Nira pohon Aren) karena memang Daerah tersebut sangat Subur untuk Pohon Aren & termasuk Penghasil Gula Aren. Jadi Tidak Aneh lagi kalau Minuman Keras menjadi kebiasaan didaerah tersebut.
Nah Pada saat itu, hal terberat yg menjadi Penghalang adalah Larangan untuk Hal tersebut. Dalam usaha memecahkan masalah ini, Konon Kanjeng Sunan KALIJOGO (tiba2 penulis menyebut Nama Beliau jadi Baper meneteskan Air mata, entahlah penulis tidak tahu apa artinya, Semoga Beliau Ridlo) turut Andil memberi Solusi.

"Saya Mohon Kang Mas Kanjeng Sunan Kudus Bersabar Sementara waktu untuk memecahkan masalah ini, menunggu saya akan Mengembara Kesana (Turba) untuk mengetahui Kondisi Masyarakat disana beserta mencari Jalan keluar untuk mengatasinya.."!

Dan memang Sunan Kalijogo salah satu Wali Dakwahnya Jajah Deso Milang Kori, Mengembara & Berdakwah dari Satu Tempat ke tempat yg lain untuk berinteraksi langsung dgn Masyarakat sehingga tahu apa Kendala masyarakat yg berbeda2.
Kemudian Mengembaralah Sunan Kalijogo kedaerah Lereng Sumbing dengan Rute sana-sini (tidak langsung menuju Tujuan) karena memang Tujuan Beliau juga berdakwah.
Dan tiap singgah disuatu Tempat, beliau berdakwah, ada yg sebentar & ada yg beberapa lama beliau Singgahi.
Konon dari Perjalanan Beliaulah sehingga Muncul MASJID2 BUATAN WALI dikawasan Magelang & Temanggung. Sebenarnya itu asalnya dari Tempat2 Persinggahan Kanjeng Sunan Kalijogo & Tempat2 beliau berdakwah & Bermunajat. Jika Dakwah diterima dengan Mudah, maka akan mengarahkan Penduduk untuk membuat Masjid (karena Beliau juga Arsitek Ulung pada Zamannya). Ada yg bisa segera diwujudkan, namun ada pula yg kemudian dijalankan oleh Murid, atau Anak Cucu didaerah tersebut. Dan kemudian lebih dikenal dgn "Masjid Buatan Wali" seperti:
-Trasan di Bandongan Magelang.
-Menggoro Tembarak Temanggung.
-Traju Kranggan Temanggung dsb..
Dan dari Perjalanan2 Dakwah Beliaulah juga maka beliau juga mendapatkan Seorang Murid Ki Cokro Joyo yg kemudian bergelar SUNAN GESENG yg dimakamkan di Tirto Grabak Magelang.
Singkat Cerita, setelah Beliau menyelesaikan Perjalanan Beliau, beliau sudah mempunyai Gambaran & Solusi, maka Beliau kemudian Menyampaikannya pada Sunan Kudus & Ki Ageng Makukuhan. Inti dari Solusi adalah kurang lebih:

"Bahwa untuk memerangi Kebiasaan2 Masyarakat tersebut, strategi yg dipakai adalah Strategi yg telah diterapkan Kanjeng Sunan Bonang dalam Memerangi MO LIMO. (Mo Limo Versi Sejarawan Agus Sunyoto adalah, Kumpul2, Makan Daging, Minum Arak, Sex kemudian Ritual) maka strategi yg diterapkam adalah Membudayakan Acara Tandingan yg lebih baik & Menjadi acara Dakwah."

-Untuk Mengganti Nyeret (menghisap Candu) yg Harganya Sangat Mahal & MEMABUKKAN, maka diganti Menghisap Tembakau (Udud) dengan Nglinting Dewe, sebagai Pembukus digunakan Kulit Klobot (Kulit Jagung Muda) yg otomatis Menghemat Dana.
-Sebagai Pengganti Arak, maka diganti dengan NGOPI. KOPI dark kata KHOUFI (Takut).
Untuk pelengkap kadang JADAH BAKAR (Dari kata MUJADAH/MUJAHADAH yang BAKAR yg bermakna Bersegaralah Untuk Mujahadah) dsb.. Jadi Maksudnya adalah Bersegeralah Mujahadah dengan Hati yg Takut.
-Dalam memerangi Pembakaran KEMENYAN untuk Ritual2 Gaib, maka Kemenyannya dirubah sedikit dengan Kemenyan Madu untuk Campuran Rokok /Udud.
-Untuk mengurangi Populasi Ayam Petarung, maka dibudayakan dalam setiap Acara2 Sedekah, Peringatan Maulid, Sadranan, Selikuran, Selamatan, Kenduri dsb.. Digunakan menu INGKUNG AYAM JAGO (Ayam Utuh yg dimasak) dari Jago yg berkwalitas baik, syukur2 warna Putih mulus.
-Untuk Sajen2 Ritual maka dimasukkan Doa & Pengertian bahwa Setelah Didoakan, Sajen tersebut sudah SAH dan Bahkan Sudah BAROKAH untuk Dimakan Manusia bahkan jangan disisakan (Kemudian Hari Makanan yg dibawa Pulang oleh Jamaah Kenduri dinamakan BERKAT dari Kata Barokat/Barokah).
Begitu dst..
Dengan begitu Dakwah Wali Songo (Ki Ageng Makukuhan) dsb.. Bisa berjalan Halus tanpa Harus berbenturan dgn Budaya yg ada Namun secara bertahap bisa Berhasil.

Kisah 4 (Penguat).
Salah seorang Waliyyulloh Magelang yg Mayhur Ahli Makrifat pernah mengatakan bahwa SUNAN GESENG itu kemana2 selalu membawa SLEPEN (Anyaman Mendong untuk wadah Tembakau & Racikan Rokok) Hal itu menjadi Penguat bahwa Tembakau saat itu sudah dikenal masyarakat karena Sunan Geseng sendiri adalah Murid Sunan Kalijaga.
Wallohu A'lam.

C. Misteri Wafatnya (Makam) Ki Ageng Makukuhan.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Wafatnya Ki Ageng Makukuhan pun juga menyisakan Misteri yang belum Terungkap. Hal itu disebabkan karena Makam Beliau yg ada dibeberapa Tempat, namun yg paling Masyhur adalah 2 Tempat (Puncak Sumbing & Kedu Temanggung).
Kedua Tempat tersebut tentunya juga masing2 mempunyai Faktor2 & Dasar2 yg sama2 Kuat bahwa ditempat2 tersebutlah Makam Ki Ageng Makukuhan.

A. Beberapa Dasar Penguat Makam Kedu:
-Karena Domisili Beliau memang di daerah Sana. Jadi tidak ribet masakah Pemakaman, sudah Pas kalau Makam Beliau juga disana.
-Kebiasaan orang2 Besar (Wong Agung) dimakamkan diatas Gunung/Bukit, juga sudah Pas karena Makam Kedu juga sudah ditempat tinggi.
-Mustahil Jaman dulu membawa Jasad manusia sampai ke Puncak Sumbing karena mengingat sarana & prasarana yg ada pada saat itu.

B. Beberapa Dasar Kuat Makam Puncak Sumbing:
-Tidak mungkin Versi/Kisah sebesar ini hanya Mitos/isapan jempol saja. Karena seantero Sumbing juga Yakin & Tahu bahwa Di Puncak ada Makam Beliau.
Kalau hanya Bohong tentunya juga tidak mungkin menyebar paling tidak pasti ada kisah Klarifikasinya.
-Tidak mungkin orang2 zaman dulu berani membuat2 Cerita yg tidak benar pada Wong Agung yg begitu berpengaruh saat itu.
-Digabungkan dengan beberapa kisah Tembakau, tentu akan sangat Pas.
-Kebiasaan penghormatan mengubur Wong Agung ditempat yg tinggi, apalagi setenar/sebesar beliau, jadi pasti akan dikubur ditempat yg lebih tinggi.

Berikut beberapa Versi yg beredar.

Versi Satu
Makam Ki Ageng Makukuhan yg Asli adalah di Kedu, untuk yg di Puncak Sumbing adalah Makam Syekh Makukuhan.
Versi Dua.
Makam Ki Ageng Makukuhan yg benar adalah di Puncak Sumbing. Kedu adalah sebatas Domisili /Kediaman Beliau saja, kemudian ketika Wafat dimakamkan di Puncak Sumbing. Adapun Makam Kedu adalah Tempat Petilasan/Tempat beliau Bemunajat. Kemudian diabadikan menjadi Makam.
Versi Tiga.
Ketika Wafat dimakamkan di Kedu, kemudian Jenazah dicuri Murid2 Beliau yg lain, dan dimakamkan di Gunung Srandil. Kemudian dicuri lagi dan dimakamkan di Puncak Sumbing biar Adil.
Versi Empat.
Ki Ageng Makukuhan Wafat, mereka bingung mau menguburkan dimana, Akhirnya masalah tersebut disowankan ke Kudus, lalu atas dawuh Sunan Kudus/Kalijogo dari Dawuh Sunan Bonang, Jasad tersebut dimakamkan dipuncak Sumbing. Adapun yg membawanya adalah Khodam yg berwujud Macan Putih.
Versi Lima.
Ketika Ki Ageng Makukuhan Wafat, maka kemudian Beliau dimakamkan di Kedu oleh warga & Murid2 lokal. Ketika sudah usai, terjadi masalah karena dari beberapa Murid2 Utama Beliau yg dilain daerah (memang ditugaskan/tinggalnya) konon sudah pernah di Washiyati kalau Beliau Wafat supaya mengubur Beliau di Puncak Sumbing. Ketika masalah tersebut diungkap, maka terjadi Pro & Kontra.
-Satu Fersi mengatakan, kemudian Murid2 beliau yg Pro, pada malam Hari dgn menggunakan Aji Sirep menidurkan Orang2 yg Kontra, lalu Malam itu juga Makam dibongkar dan dipindah ke Puncak Sumbing.
-Fersi lain mengatakan bahwa Masalah ini ditanyakan ke Kudus, akhirnya oleh para Wali diputuskan untuk dilaksanakan Washiyat tersebut.

Pertemuan Dua Fersi, adalah ketika Makam dibongkar & Jasad diambil pergi, ketika Bekas Makam mau ditutup oleh Warga/Atau Murid2 yg lain, Ternyata dalam Makam itu juga Masih ada Jasad Beliau.
Wallohu A'lam.
Perjalan sampai puncak Sumbing sudah pasti banyak menemui Susah Payah, namun konon perjalanan beliau dipandu oleh Khodam Harimau Putih yg menjadi Penunjuk Jalan.
Kisah Penguat Tambahan.
Begitu sampai disuatu tempat, Sempat Keranda Pengusung Jasad tersebut Rusak (Patah), maka kemudian Rombongan pun Panik, kemudian mereka ada yg turun meminta Bantuan Penduduk sekitar, ketika memperoleh Bantuan pikiran mereka jadi BANAR (PADANG/JERNIH) Maka daerah tersbut kemudian disebut BANARAN. Dan Tempat Berhentinya tersebut didanamakan NGULAMAK yg dikemudian hari diplencengkan menjadi NGULAMUK = NGLAMUK (Atau bisa jadi Ngulamak & Keanda yg Remuk. Kebiasaan daerah Sumbing suka memlencengkan Nama, Yamah jadi Yamuk,Tijah jadi Tijuk, Enak jadi Inuk dsb..).
Ada yg mengatakan penduduk membantunya dgn Peralatan seadanya yaitu dgn SOGOL(Pohon Tembakau) yg diikat2 supaya Kuat. Maka Konon dari Kejadian inilah maka Tembakau dari NGLAMUK & BANARAN Tetap menjadi Tembakau2 yg Terbaik.
Singkat Cerita Maka dimakamkanlah Kyai Ageng Makukuhan di Puncak Sumbing.

Potongan jawaban wawancara Imajiner seakan2 beliau berkata:
"Ngger, kamu tidak usah bertanya terhadap Sirrulloh, biarlah yg namanya Sirr atau Karomah Para Wali terjadi dan tidak usah susah2 memecahkannya, Disana (Sumbing) kalian juga menemuiku, disana (Kedu) juga kalian menemuiku. Bukankah kamu juga tahu para Kyai yg dalam satu waktu bisa Mengaji & menampakkan diri di beberapa tempat..??"
Tiba2 Terngiang2 ditelinga Bacaan potongan Ayat Surat Al Baqoroh Ayat 260
قال بلى ولكن ليطمئن قلبي قال فخذ اربعة من الطير فصرهن اليك ثم اجعل على كل جبل منهن جزأ ثم ادعهن يأتينك سعيا.. يأتينك سعيا.. يأتينك سعيا .. يأتينك سعيا...
Potongan diulang2...
Dia (Ibrohim) menjawab, "Aku pecaya tetapi Agar Hatiku Tenang (mantab)."
DIA (Alloh) berfirman, "Kalau begitu Ambillah 4 ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan diatas masing2 Gunung/Bukit Satu Bagian, kemudian Panggillah mereka, Niscaya mereka datang kepadamu dengan Segera.. Datang kepadamu dgn segera.. Datang kepadamu dengan segera.. DST..

Wallohu A'lam.
Windusari
Jum'at Kliwon
21 Desember 2018
13 Robiul Akhir 1440

Serba-Serbi Peringatan Maulid.

Serba-Serbi Peringatan Maulid.

Edisi Kisah Hikmah
Disadur dari Kisah Nyata.

PENGATURAN ALLOH SANGAT SEMPURNA.
====================
Oleh: EM Makmun ER



Hari ini Kamis Wage tgl 11 Robiul Awal, besok adalah Jumat Kliwon 12 Robiul Awal.
8 Tahun yg lalu, pada hari yg Sama, Kisah ini terjadi pada sebuah Keluarga Kecil didaerah Magelang.
Sudah menjadi Adat & Budaya didaerah tersebut, bahwa pada setiap tanggal 12 Robiul Awal (Maulud) didaerah tersebut (dan sudah Umumnya diseluruh penjuru Dunia) diAdakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dgn berbagai Corak & Ragamnya.
Termasuk juga diaerah tersebut, Pasti diadakan Peringatan Maulid Nabi dengan Pembacaan Sirroh Nabi dari Kitab AL-BARZANJI (Berjanjenan) pada Sore hari (Bakda Dzuhur smp selesai)..
Dan juga sambil diadakan Shodaqohan untuk Makan bersama dgn saling Tukar menukar Menu makanan.
Tak Luput Keluarga tersebut juga hendak melaksanakan Budaya tersebut..
Pada hari Kamisnya, biasanya Orang2 Akan pergi Belanja ke Pasar untuk keperluan dihari Jumatnya..
Nasib.. Pada hari Kamis tersebut, keluarga itu baru SEPI, Tidak Punya Uang sama sekali.
Mereka (Suami, Istri & Anaknya yg masih Bayi) Duduk2 di Teras Rumah sambil berbincang2..

Istri: " Pak, mbok sana kalau mau pinjam uang, untuk beli Ayam, nanti kita sembelih dan saya masak untuk keperluan besok.."!!

Suami: "Nggak usah.. Keadaan memang sedang sepi begini, lebih baik nggak usah Hutang untuk keperluan ini.."

Istri: " Lhaaa besok mau bawa apa untuk Maulidan di Masjid..??"

Suami: "Lhaa itu Depan Rumah ada Tanaman Singkong, kita minta saja Daunnya, sama bikin Sambel, siapa tahu malah akan paling Nikmat & Laris besok.. "

Istri:"Apa nggak malu"..??

Suami: "Enggak, Buat apa malu..?? Toh Kalau Alloh berkehendak ingin Membuat malu pada kita, Pasti Terjadi juga entah dgn Sebab apapun.. Kalau hal ini, aku nggak merasa malu.."

Disaaat mereka berbincang2, ada bergantian Ibu2 lewat, dan mereka bertanya..
"NGGAK KE PASAR MBAK..?? "
Mereka jawab: "TIDAAAK.."

Ibu bilang:
"Waaah sudah Komplit yaaa..??"

Mereka Jawab:
"Yaaaa.. "
dengan Senyum getir.

Agak siang, Kakak Ipar mereka lewat juga, dan tanya..
"Nggak Ke Pasar..?? "
Mereka jawab:
"Nggak.. "

Tiba2 dari Sakunya Kakak ipar tersebut mengambil Uang 20 rb lalu diberikan pada Anaknya yg masih kecil tersebut. "Iniii untuk Jajan beli2 permen.."

Akhirnya Suami Istri tersebut berunding, 20 rb biar cukup untuk beli apa..
Yg paling Murah & terjangkau akhirnya mereka berangkat ke Pasar untuk beli ikan Lele..
Karena Pasar sudah Siang, Penjual Lele sudah pulang, akhirnya mereka ke runmah temannya di Desa Sebelah, Ternyata Temannya itu hanya usaha Pembibitan Lele, pulang dari Desa sebelah dgn perasaan bingung, mereka ketemu kawan lama suaminya yg kerja di Slepang Padi lain Kampung..

Dia Tanya: "Dari mana Mas"??
Dijawab: " Dari siAnu cari Lele, ternyata nggak ada"..
Dia tanya: "Mau butuh banyak apa sedikit..?? Kalau cuma sedikit ada dirumah".
Dijawab : "Yaaa cuma 1 kg, wong untuk dimasak".
Di bilang:"Ya nanti sore saya Antar".
Suami tanya: "Harganya Berapa..?? "
Dia:"Kalau dipasar yaaa 15 ribu. "

Singkat cerita Mereka membeli Lele dari Kawan tersebut, mereka berpikir Harga Lele 15 rb, Uang 20 rb, berarti Sisa 5 rb untk beli Pacitan (Panganannya)
Akhirnya uang 5 rb, dibelikan Pisang Patilan (yg murah) rencana akan digoreng untuk dibawa beserta Nasi Lele tersebut ke Masjid.


Singkat Cerita..
Nasiiib..
Ndilalah Istri menanak Nasi itu makah Kelemesen (Terlalu Encer) jadi Nasinya Lemes, untuk dibuat Tumpeng Tidak jadi kurang Akas..
Padahal waktu sudah agak Siang..
Dalam keadaan Panik Tersebut, Sampailah waktu Sholat Jum'at.
Ketika Suami akan berangkat Sholat Jum'at, Tiba2 dari Pintu depan ada:
"Assalamu 'alaikum.. ".

"Wa'alaikumussalam"..

Ternyata Seorang Tamu yang Menyampaikan / Membawa PUNJUNGAN (Punjungan itu Haturan/Pemberian dari Saudara/Orang lain yg berisi Nasi, Lauk-Pauk & Sayur, biasanya orang tersebut Ada mau Hajatan/Sesudah Hajatan)..
Ketika dibuka isinya, Terbyata:
1 Bakul Nasi Bagus, Ada Daging, ada Lauk Jangan Cecek dsb..)
Ya Alloh.. Ternyata inilah Jawabannya, Makanan itu tinggal dipindah Wadah saja sudah Pantas & Luwes untuk diSajikan / dibawa ke Peringatan Maulid Nabi di Masjid.

PENGATURAN ALLOH BENAR2 SEMPURNA...
-لايكلف الله نفسا الاوسعها
-فان مع العسر يسرا ان مع العسر يسرا

Selamat Memperingai Hari Maulid Nabi Agung Muhammad SAW.

25 Oktober 2019

ADZAN BILLAL YANG TIDAK SELESAI.

ADZAN BILLAL YANG TIDAK SELESAI.




Umar Bin Khattab pernah berkata :
"Aku tidak mau hidup lama di dunia yang fana ini, kecuali karena tiga hal :
Keindahan berdakwah dan berjihad di jalan-Nya.
Repotnya bangun dan berdiri untuk Qiyamul Lail.
Dan indahnya bertemu dengan sahabat-sahabat seiman"...

Mungkin kisah berikut ini mampu mengawal perasaan kita.
Betapa ukhuwah itu merupakan penanda Iman kita.

Semenjak Rasulullah wafat, Bilal menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumandangkan Adzan lagi..

Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi Muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata :
"Biarkan aku hanya menjadi Muadzin Rasulullah saja.. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan Muadzin siapa-siapa lagi"...
Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan.
Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap di hati Bilal.
Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.
Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya :

"Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa"..??
"Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini"..??

Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah ke makam Rasulullah. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Rasulullah.

Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Rasulullah, pada Pusara Sang Kekasih..

Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucu Rasulullah Hasan dan Husein.
Dengan mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Rasulullah tersebut.

Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal:
"Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami".!!!
Kami ingin mengenang kakek kami.
Ketika itu.
Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon kepada Bilal untuk mengumandangkan Adzan, meski sekali saja.
Bilal pun memenuhi permintaan itu.
Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Rasulullah masih hidup.

Mulailah dia mengumandangkan adzan.
Saat lafadz:

*_Allahu Akbar_*..2x.. dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok Nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali.

Ketika Bilal meneriakkan Lafadz
*_Asyhadu an laa ilaha illallah_*..
Seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sambil berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.
Dan saat bilal mengumandangkan:
*_Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah_*....
Madinah pecah oleh Tangisan dan Ratapan yang sangat Memilukan...

Semua Menangis..
Semua Menangis..
Semua Menangis..
Teringat masa-masa indah bersama Rasulullah..
Suka Duka berjuang bersama Beliau..
Semua Memori Kenangan terbayang...
Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya...
Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya..
Lidahnya tercekat.. oleh.. Air mata yang berderai...

Hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Rasulullah diantara mereka.

Hari itu adalah adzan Pertama dan Terakhir bagi Bilal setelah Rasulullah wafat. Adzan yang tak bisa diselesaikan.
Bayangkan kita seolah sedang hidup bersama di tengah-tengah mereka.
Hamba-hamba Allah yang selalu terhubung dengan langit dan merasakan indahnya ukhuwah dalam kebenaran dan kemuliaan.

Maka jika masih ada batas dalam perjalanan ukhuwah kita, bisa dipastikan kita telah gagal menggenggam makna ukhuwah yang sebenarnya.


Ada sebuah nasihat dari Ibnul Qoyyim Al Jauziyah :
Ukhuwah itu hanya sekedar buah dari keimanan kita kepada Allah.
Jadi jika ukhuwahnya bermasalah mari kita evaluasi keimanan kita kepada-Nya.
Efek dari hubungan baik kita dengan yang ada di langit secara langsung berefek pada baiknya keterhubungan kita dengan bumi.
Dalam sebuah kutipan ada yang mengingatkan kepada kita :
*_Sebesar cintamu pada Allah, sebesar itu pula cinta orang lain kepadamu..._*

Jika anda menilai Baik, maka silahkan anda membagikan, mengshare & mengCopasnya...

Semoga bermanfaat..

TAHLILAN / KENDURI ARWAH, MANA DALILNYA..?

TAHLILAN/KENDURI ARWAH, MANA DALILNYA..?
--------------------------------------------------

Acara tahlilan, biasanya berisikan acara pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dzikir(Tasbih, tahmid, takbir, tahlil, istighfar, dll), Sholawat dan lain sebagainya yg bertujuan supaya amalan tsb, selain untuk yang membacanya juga bisa bermanfaan bagi si mayit.
--------------------------------------------------
DALIL SAMPAINYA AMALIYAH BAGI MAYIT
--------------------------------------------------
1. Dalil Alqur’an:
--------------------------------------------------
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya:” Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdo’a :” Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudar-saudar kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami”
(QS Al Hasyr: 10)
--------------------------------------------------
Dalam ayat ini Allah SWT menyanjung orang-orang yang beriman karena mereka memohonkan ampun (istighfar) untuk orang-orang beriman sebelum mereka. Ini menunjukkan bahwa orang yang telah meninggal dapat manfaat dari istighfar orang yang masih hidup.
--------------------------------------------------
2. Dalil Hadits
--------------------------------------------------
a. Dalam hadits banyak disebutkan do’a tentang shalat jenazah, do’a setelah mayyit dikubur dan do’a ziarah kubur.
.
Tentang do’a shalat jenazah antara lain, Rasulullah SAW. bersabda:
Artinya:” Dari Auf bin Malik ia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah SAW. – setelah selesai shalat jenazah-bersabda:” Ya Allah ampunilah dosanya, sayangilah dia, maafkanlah dia, sehatkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah dia dengan air es dan air embun, bersihkanlah dari segala kesalahan sebagaimana kain putih bersih dari kotoran, gantikanlah untuknya tempat tinggal yang lebih baik dari tempat tinggalnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka” (HR Muslim).
--------------------------------------------------
Tentang do’a setelah mayyit dikuburkan, Rasulullah saw. bersabda:
Artinya: Dari Ustman bin ‘Affan ra berkata:” Adalah Nabi SAW. apabila selesai menguburkan mayyit beliau beridiri lalu bersabda:” mohonkan ampun untuk saudaramu dan mintalah keteguhan hati untuknya, karena sekarang dia sedang ditanya” (HR Abu Dawud)
.
Sedangkan tentang do’a ziarah kubur antara lain diriwayatkan oleh ‘Aisyah ra bahwa ia bertanya kepada Nabi SAW.:
Artinya:” bagaimana pendapatmu kalau saya memohonkan ampun untuk ahli kubur ? Rasul SAW. menjawab, “Ucapkan: (salam sejahtera semoga dilimpahkan kepada ahli kubur baik mu’min maupun muslim dan semoga Allah memberikan rahmat kepada generasi pendahulu dan generasi mendatang dan sesungguhnya –insya Allah- kami pasti menyusul)
(HR Muslim).
--------------------------------------------------
b. Dalam Hadits tentang sampainya pahala shadaqah kepada mayyit
Artinya: Dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Saad bin Ubadah ibunya meninggal dunia ketika ia tidak ada ditempat, lalu ia datang kepada Nabi SAW. untuk bertanya:” Wahai Rasulullah SAW. sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya ? Rasul saw. menjawab: Ya, Saad berkata:” saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku sedekahkan untuknya” (HR Bukhari).
--------------------------------------------------
c. Dalil Hadits Tentang Sampainya Pahala Saum
Artinya: Dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW. bersabda:” Barang siapa yang meninggal dengan mempunyai kewajiban shaum (puasa) maka keluarganya berpuasa untuknya”(HR Bukhari dan Muslim)
--------------------------------------------------
d. Dalil Hadits Tentang Sampainya Pahala Haji
Artinya: Dari Ibnu Abbas ra bahwa seorang wanita dari Juhainnah datang kepada Nabi saw. dan bertanya:” Sesungguhnya ibuku nadzar untuk hajji, namun belum terlaksana sampai ia meninggal, apakah saya melakukah haji untuknya ? rasul menjawab: Ya, bagaimana pendapatmu kalau ibumu mempunyai hutang, apakah kamu membayarnya ? bayarlah hutang Allah, karena hutang Allah lebih berhak untuk dibayar (HR Bukhari)
--------------------------------------------------
3. Dalil Ijma’
--------------------------------------------------
a. Para ulama sepakat bahwa do’a dalam shalat jenazah bermanfaat bagi mayyit.
b. Bebasnya hutang mayyit yang ditanggung oleh orang lain sekalipun bukan keluarga. Ini berdasarkan hadits Abu Qotadah dimana ia telah menjamin untuk membayar hutang seorang mayyit sebanyak dua dinar. Ketika ia telah membayarnya nabi saw. bersabda:
Artinya:” Sekarang engkau telah mendinginkan kulitnya” (HR Ahmad)
--------------------------------------------------
4. Dalil Qiyas
--------------------------------------------------
Pahala itu adalah hak orang yang beramal. Jika ia menghadiahkan kepada saudaranya yang muslim, maka hal itu tidak ada halangan sebagaimana tidak dilarang menghadiahkan harta untuk orang lain di waktu hidupnya dan membebaskan utang setelah wafatnya.
.
Islam telah memberikan penjelasan sampainya pahala ibadah badaniyah seperti membaca Alqur’an dan lainnya diqiyaskan dengan sampainya puasa, karena puasa adalah menahan diri dari yang membatalkan disertai niat, dan itu pahalanya bisa sampai kepada mayyit. Jika demikian bagaimana tidak sampai pahala membaca Alqur’an yang berupa perbuatan dan niat.
.
Adapun dalil yang menerangkan shadaqah untuk mayit pada hari-hari tertentu seperti hari ke satu, dua sampai dengan ke tujuh bahkan ke-40 yaitu hadits marfu’ mursal dari tiga orang tabi`ien yaitu Thaus, Ubaid bin Umair dan Mujahid yang dapat dijadikan qaid kepada hadits-hadits mutlak (tidak ada qaid hari-hari untuk bershadaqah untuk mayit) di atas:
--------------------------------------------------
a. Riwayat Thawus :
Bahwa orang-orang mati itu akan mendapat fitnah (ujian) di dalam alam kubur mereka tujuh hari. Maka mereka (para sahabat) itu menganjurkan untuk memberi shadaqah makanan atas nama mereka selama hari-hari itu.
.
b. Sebagai tambahan dari riwayat Ubaid bin Umair:
Terjadi fitnah kubur terhadap dua golongan orang yaitu orang mukmin dan orang munafiq. Adapun terhadap orang mukmin dilakukan tujuh hari dan terhadap orang munafiq dilakukan 40 hari.
.
c. Ada lagi tambahan dalam riwayat Mujahid yaitu
Ruh-ruh itu berada diatas pekuburan selama tujuh hari, sejak dikuburkan tidak memisahinya.
Kemudian dalam beberapa hadits lain menyatakan bahwa kedua malaikat Munkar dan Nakir itu mengulangi pertanyaan-pertanyaan tiga kali dalam satu waktu.
.
Lebih jelas dalam soal ini dapat dibaca dalam buku “Thulu’ ats-tsuraiya di izhaari makana khafiya” susunan al Imam Suyuty dalam kitab “ Al-Hawi lil fatawiy” jilid II.
--------------------------------------------------
Tambahan :
Sampainya Hadiah Bacaan Al-qur’an untuk mayyit (Orang Mati)
--------------------------------------------------
A. Dalil-dalil Hadiah Pahala Bacaan
--------------------------------------------------
1. Hadits tentang wasiat ibnu umar tersebut dalam syarah aqidah Thahawiyah Hal :458 :
“ Dari ibnu umar Ra. : “Bahwasanya Beliau berwasiat agar diatas kuburnya nanti sesudah pemakaman dibacakan awa-awal surat albaqarah dan akhirnya. Dan dari sebagian muhajirin dinukil juga adanya pembacaan surat albaqarah”
.
Hadits ini menjadi pegangan Imam Ahmad, padaha imam Ahmad ini sebelumnya termasuk orang yang mengingkari sampainya pahala dari orang hidup kepada orang yang sudah mati, namun setelah mendengar dari orang-orang kepercayaan tentang wasiat ibnu umar tersebut, beliau mencabut pengingkarannya itu. (mukhtasar tadzkirah qurtubi halaman 25).
.
Oleh karena itulah, maka ada riwayat dari imam Ahmad bin Hnbal bahwa beliau berkata : “ Sampai kepada mayyit (pahala) tiap-tiap kebajikan karena ada nash-nash yang dating padanya dan juga karena kaum muslimin (zaman tabi’in dan tabiuttabi’in) pada berkumpul disetiap negeri, mereka membaca al-qur’an dan menghadiahkan (pahalanya) kepada mereka yang sudah meninggal, maka jadialah ia ijma . (Yasaluunaka fid din wal hayat oleh syaikh DR Ahmad syarbasy Jilid III/423).
--------------------------------------------------
2. Hadits dalam sunan Baihaqi danan isnad Hasan
“ Bahwasanya Ibnu umar menyukai agar dibaca keatas pekuburan sesudah pemakaman awal surat albaqarah dan akhirnya”
.
Hadits ini agak semakna dengan hadits pertama, hanya yang pertama itu adalah wasiat sedangkan ini adalah pernyataan bahwa beliau menyukai hal tersebut.
--------------------------------------------------
3. Hadits Riwayat darulqutni
“Barangsiapa masuk kepekuburan lalu membaca qulhuwallahu ahad (surat al ikhlash) 11 kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada orang-orang yang telah mati (dipekuburan itu), maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu”.
--------------------------------------------------
4. Hadits marfu’ Riwayat Hafidz as-salafi
“ Barangsiapa melewati pekuburan lalu membaca qulhuwallahu ahad (surat al ikhlash) 11 kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada orang-orang yang telah mati (dipekuburan itu), maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu”.
(Mukhtasar Al-qurtubi hal. 26).
--------------------------------------------------
5. Hadits Riwayat Thabrani dan Baihaqi
“Dari Ibnu Umar ra. Bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Jika mati salah seorang dari kamu, maka janganlah menahannya dan segeralah membawanya ke kubur dan bacakanlah Fatihatul kitab disamping kepalanya”.
--------------------------------------------------
6. Hadits riwayat Abu dawud, Nasa’I, Ahmad dan ibnu Hibban:
“Dari ma’qil bin yasar dari Nabi SAW., Beliau bersabda: “Bacakanlah surat yaasin untuk orang yang telah mati diantara kamu”.
--------------------------------------------------
B. Fatwa Ulama Tentang Sampainya Hadiah Pahala Bacaan kepada Mayyit
--------------------------------------------------
1. Berkata Muhammad bin ahmad al-marwazi :
“Saya mendengar Imam Ahmad bin Hanbal berkata : “Jika kamu masuk ke pekuburan, maka bacalah Fatihatul kitab, al-ikhlas, al falaq dan an-nas dan jadikanlah pahalanya untuk para penghuni kubur, maka sesungguhnya pahala itu sampai kepada mereka. Tapi yang lebih baik adalah agar sipembaca itu berdoa sesudah selesai dengan: “Ya Allah, sampaikanlah pahala ayat yang telah aku baca ini kepada si fulan…” (Hujjatu Ahlis sunnah waljamaah hal. 15)
--------------------------------------------------
2. Berkata Syaikh aIi bin Muhammad Bin abil lz :
“Adapun Membaca Al-qur’an dan menghadiahkan pahalanya kepada orang yang mati secara sukarela dan tanpa upah, maka pahalanya akan sampai kepadanya sebagaimana sampainya pahala puasa dan haji”. (Syarah aqidah Thahawiyah hal. 457).
--------------------------------------------------
3. Berkata Ibnu taymiyah :
“sesungguhnya mayyit itu dapat beroleh manfaat dengan ibadah-ibadah kebendaan seperti sedekah dan seumpamanya”. (yas alunka fiddin wal hayat jilid I/442).
.
Di atas adalah kitab ibnu taimiah berjudul majmuk fatawa jilid 24 pada hal. 324. Ibnu taimiah ditanya mengenai seseorang yang bertahlil, bertasbih,bertahmid,bertakbir dan menyampaikan pahala tersebut kepada simayat muslim lantas ibnu taimiah menjawab amalan tersebut sampai kepada si mayat dan juga tasbih, takbir dan lain-lain zikir sekiranya disampaikan pahalanya kepada si mayat maka ianya sampai dan bagus serta baik.
Mengapa Wahhabi menolak dan menyesatkan amalan ini.
.
Di atas adalah kitab ibnu tamiah berjudul majmuk fatawa juz 24 hal. 324.ibnu taimiah di tanya mengenai seorang yang bertahlil 70000 kali dan menghadiahkan kepada si mayat muslim lantas ibnu taimiah mengatakan amalan itu adalah amat memberi manafaat dan amat baik serta mulia.
--------------------------------------------------
4. Berkata Ibnu qayyim al-jauziyah:
“sesuatu yang paling utama dihadiahkan kepada mayyit adalah sedekah, istighfar, berdoa untuknya dan berhaji atas nama dia. Adapun membaca al-qur’an dan menghadiahkan pahalanya kepada mayyit secara sukarela dan tanpa imbalan, maka akan sampai kepadanya sebagaimana pahala puasa dan haji juga sampai kepadanya (yasaaluunaka fiddin wal hayat jilid I/442)
.
Berkata Ibnu qayyim al-jauziyah dalam kitabnya Ar-ruh : “Al Khallal dalam kitabnya Al-Jami’ sewaktu membahas bacaan al-qur’an disamping kubur” berkata : Menceritakan kepada kami Abbas bin Muhammad ad-dauri, menceritakan kepada kami yahya bin mu’in, menceritakan kepada kami Mubassyar al-halabi, menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ala’ bin al-lajlaj dari bapaku : “ Jika aku telah mati, maka letakanlah aku di liang lahad dan ucapkanlah bismillah dan baca permulaan surat al-baqarah disamping kepalaku karena seungguhnya aku mendengar Abdullah bin Umar berkata demikian.
.
Ibnu qayyim dalam kitab ini pada halaman yang sama : “Mengabarkan kepadaku Hasan bin Ahmad bin al-warraq, menceritakan kepadaku Ali-Musa Al-Haddad dan dia adalah seorang yang sangat jujur, dia berkata : “Pernah aku bersama Ahmad bin Hanbal, dan Muhammad bin Qudamah al-juhairi menghadiri jenazah, maka tatkala mayyit dimakamkan, seorang lelaki kurus duduk disamping kubur (sambil membaca al-qur’an).
.
Melihat ini berkatalah imam Ahmad kepadanya: “Hai sesungguhnya membaca al-qur’an disamping kubur adalah bid’ah!”.
.
Maka tatkala kami keluar dari kubur berkatalah imam Muhammad bin qudamah kepada imam ahmad bin Hanbal : “Wahai abu abdillah, bagaimana pendapatmu tentang Mubassyar al-halabi?. Imam Ahmad menjawab : “Beliau adalah orang yang tsiqah (terpercaya), apakah engkau meriwayatkan sesuatu darinya?. Muhammad bin qodamah berkata : Ya, mengabarkan kepadaku Mubasyar dari Abdurahman bin a’la bin al-laj-laj dari bapaknya bahwa dia berwasiat apabila telah dikuburkan agar dibacakan disamping kepalanya permulaan surat al-baqarah dan akhirnya dan dia berkata : “aku telah mendengar Ibnu Umar berwasiat yang demikian itu”. Mendengar riwayat tersebut Imam ahmad berkata : “Kembalilah dan katakan kepada lelaki itu agar bacaannya diteruskan (Kitab ar-ruh, ibnul qayyim al jauziyah).
--------------------------------------------------
5. Berkata Sayaikh Hasanain Muhammad makhluf, Mantan Mufti negeri mesir : “ Tokoh-tokoh madzab hanafi berpendapat bahwa tiap-tiap orang yang melakukan ibadah baik sedekah atau membaca al-qur’an atau selain demikian daripada macam-macam kebaikan, boleh baginya menghadiahkan pahalanya kepada orang lain dan pahalanya itu akan sampai kepadanya.
--------------------------------------------------
6. Imam sya’bi ; “Orang-orang anshar jika ada diantara mereka yang meninggal, maka mereka berbondong-bondong ke kuburnya sambil membaca al-qur’an disampingnaya”. (ucapan imam sya’bi ini juga dikutip oleh ibnu qayyim al jauziyah dalam kitab ar-ruh hal. 13).
--------------------------------------------------
7. Berkata Syaikh ali ma’sum : “Dalam madzab maliki tidak ada khilaf dalam hal sampainya pahala sedekah kepada mayyit. Menurut dasar madzab, hukumnya makruh. Namun ulama-ulama mutakhirin berpendapat boleh dan dialah yang diamalkan. Dengan demikian, maka pahala bacaan tersebut sampai kepada mayyit dan ibnu farhun menukil bahwa pendapat inilah yang kuat”. (hujjatu ahlisunnah wal jamaah halaman 13).
--------------------------------------------------
8. Berkata Allamah Muhammad al-arobi: Sesungguhnya membaca al-qur’an untuk orang-orang yang sudah meninggak hukumnya boleh (Malaysia : Harus) dan sampainya pahalanya kepada mereka menurut jumhur fuqaha islam Ahlusunnah wal-jamaah walaupun dengan adanya imbalan berdasarkan pendapat yang tahqiq . (kitab majmu’ tsalatsi rosail).
--------------------------------------------------
9. Berkata imam qurtubi : “telah ijma’ ulama atas sampainya pahala sedekah untuk orang yang sudah mati, maka seperti itu pula pendapat ulama dalam hal bacaan al-qur’an, doa dan istighfar karena masing-masingnya termasuk sedekah dan dikuatkan hal ini oleh hadits : “Kullu ma’rufin shadaqah / (setiapkebaikan adalah sedekah)”. (Tadzkirah al-qurtubi halaman 26).
--------------------------------------------------
Begitu banyaknya Imam-imam dan ulama ahlussunnah yang menyatakan sampainya pahala bacaan alqur’an yang dihadiahkan untuk mayyit (muslim), maka tidak lah kami bisa menuliskan semuanya dalam risalah ini karena khawatir akan terlalu panjang.
--------------------------------------------------
C. Dalam Madzab Imam syafii
--------------------------------------------------
Untuk menjelaskan hal ini marilah kita lihat penuturan imam Nawawi dalam Al-adzkar halaman 140 : “Dalam hal sampainya bacaan al-qur’an para ulama berbeda pendapat. Pendapat yang masyhur dari madzab Syafii dan sekelompok ulama adalah tidak sampai. Namun menurut Imam ahmad bin Hanbal dan juga Ashab Syafii berpendapat bahwa pahalanya sampai. Maka lebih baik adalah si pembaca menghaturkan doa : “Ya Allah sampaikanlah bacaan yat ini untuk si fulan…….”
.
Tersebut dalam al-majmu jilid 15/522 : “Berkata Ibnu Nahwi dalam syarah Minhaj: “Dalam Madzab syafii menurut qaul yang masyhur, pahala bacaan tidak sampai. Tapi menurut qaul yang Mukhtar, adalah sampai apabila dimohonkan kepada Allah agar disampaikan pahala bacaan tersebut. Dan seyogyanya memantapkan pendapat ini karena dia adalah doa. Maka jika boleh berdoa untuk mayyit dengan sesuatu yang tidak dimiliki oleh si pendoa, maka kebolehan berdoa dengan sesuatu yang dimiliki oleh si pendoa adalah lebih utama”.
--------------------------------------------------
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam madzab syafei terdapat dua qaul dalam hal pahala bacaan :
1. Qaul yang masyhur yakni pahala bacaan tidak sampai
2. Qaul yang mukhtar yakni pahala bacaan sampai.
--------------------------------------------------
Dalam menanggapai qaul masyhur tersebut pengarang kitab Fathul wahhab yakni Syaikh Zakaria Al-anshari mengatakan dalam kitabnya Jilid II/19 :
“Apa yang dikatakan sebagai qaul yang masyhur dalam madzhab syafii itu dibawa atas pengertian : “Jika alqur’an itu tidak dibaca dihadapan mayyit dan tidak pula meniatkan pahala bacaan untuknya”.
.
Dan mengenai syarat-syarat sampainya pahala bacaan itu Syaikh Sulaiman al-jamal mengatakan dalam kitabnya Hasiyatul Jamal Jilid IV/67 :
“Berkata syaikh Muhammad Ramli : Sampai pahala bacaan jika terdapat salah satu dari tiga perkara yaitu : 1. Pembacaan dilakukan disamping kuburnya, 2. Berdoa untuk mayyit sesudah bacaan Al-qur’an yakni memohonkan agar pahalanya disampaikan kepadanya, 3. Meniatkan samapainya pahala bacaan itu kepadanya”.
--------------------------------------------------
Hal senada juga diungkapkan oleh Syaikh ahmad bin qasim al-ubadi dalam hasyiah Tuhfatul Muhtaj Jilid VII/74 :
“Kesimpulan Bahwa jika seseorang meniatkan pahala bacaan kepada mayyit atau dia mendoakan sampainya pahala bacaan itu kepada mayyit sesudah membaca Al-qur’an atau dia membaca disamping kuburnya, maka hasilah bagi mayyit itu seumpama pahala bacaannya dan hasil pula pahala bagi orang yang membacanya”.
.
Namun Demikian akan menjadi lebih baik dan lebih terjamin jika ;
1. Pembacaan yang dilakukan dihadapan mayyit diiringi pula dengan meniatkan pahala bacaan itu kepadanya.
2. Pembacaan yang dilakukan bukan dihadapan mayyit agar disamping meniatkan untuk si mayyit juga disertai dengan doa penyampaian pahala sesudah selesai membaca.
Langkah seperti ini dijadikan syarat oleh sebagian ulama seperti dalam kitab tuhfah dan syarah Minhaj (lihat kitab I’anatut Tahlibin Jilid III/24).


RABU WEKASAN

"RABU WEKASAN"

Dalam hadits Nabi memang ada hadits dhaif yang menerangkan bahwa setiap akhir Rabu setiap bulan adalah hari naas (tidak khusus bulan Shafar) , yaitu:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: آخِرُ أَرْبِعَاءَ فِي الشَّهْرِ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ.
رواه وكيع في الغرر، وابن مردويه في التفسير، والخطيب البغدادي..

“Diriwayatkan dari Ibn Abbas ra, Nabi SAW bersabda: “Rabu terakhir dalam tiap bulan adalah hari terjadinya naas "balak" yang terus-menerus.”
HR. Waki’ dalam al-Ghurar, Ibn Mardawaih dalam at-Tafsir, dan al-Khathib al-Baghdadi.

قال العلامة الشيخ الديربى فى المجربات كما ذكر فى كنز النجاة والسرور : أَنَّهُ يَنْزِلُ فِيْ كُلِّ سَنَةٍ ثَلاَثُمِائَةِ اَلْفٍ وَعِشْرِيْنَ أَلَفًا مِنَ الْبَلِيَّاتِ وَكُلُّهَا فَيْ يَوْمِ الْأَرْبِعَاءِ الْأَخِرَةِ مِنْ شَهْرِ صَفَرِ فَيَكُوْنُ ذَلِكَ الْيَوْمُ أَصْعَبُ أَيِّمِ تِلْكَ السَّنَةِ، فَمَنْ صَلَّى فِيْ ذَلِكَ الْيَوْمِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَقْرأ فِيْ كُلِّ مِنْهَا بَعْدَ الْفَاتِحَةِ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ سَبْعَةَ عَشَرَ وَالْإِخْلاَصَ خَمْسَ مَرَّاتٍ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ مَرَّاةً وِيَدْعُوْ بِهَذَا الدُّعَاءِ حَفَظَهُ االلهُ تَعَالَى بِكَرَمِهِ مِنْ جَمِيْعِ الْبَلاَيَا الَّتِيْ تَنْزِلُ فِيْ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَمْ تُحْمَ حَوْلَهُ بَلِيَّةٌ مِنْ تِلْكَ الْبَلاَيَا إِلَى تَمَام السَّنَةِ.

Al-Allamah Asy-Syekh Ad-Dairobi dalam kitab Mujarrobat-nya sebagaimana di kutib kitab Kanzun Najah Was-Surur mengatakan bahwa : “Sesungguhnya dalam setiap tahun diturunkan sekitar 320.000 macam bala’ yang semuanya ditimpakan pada hari Rabu akhir bulan Shafar (Rabu Pungkasan). Maka hari itu adalah hari tersulit dalam tahun itu. Siapa yang mengerjakan shalat empat rakaat (2 salam) pada hari itu, dengan membaca di masing-masing rakaatnya setelah Al-Fatihah yakni surat Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Mu’awwidzatain "Al-Falaq dan An-Nas" masing-masing satu kali dan berdoa, maka dengan sifat karomnya Allah, Allah akan menjaganya dari semua bala’ yang turun pada hari itu dan di sekelilingnya akan terhindar dari bala’ tersebut sampai genap setahun” .
Inilah niat dan do'a setelah shalat 4 rakaat tersebut:

أُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالٰى
بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا محمَّدٍ وَّ عَلَى آله وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. نَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ القَيُّوْمُ وَنَتُوْبُ إلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَيَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ مَوْتًا وَلاَ نُشُوْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّْ عَلَى سَيِّدِنَا محمَّدٍ. وَادْفَعْنَا مِنَ الْبَلاَءِ الْمُبْرَمِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْدُ بِكَلِمَاتِ التَّآمَّاتِ كُلِّهَا مِنَ الريْحِ الْأَحْمَرِ وَمِنَ الدَّآءِ الْأَكْبَرِ فِيْ أنفسِنَا وَدمآئِنَا ولحومِنَا وَعظامِنَا وَجُلُوْدِنَا وَعُرُوْقِنَا. سُبْحَانَكَ إِذَا قَضَيْتَ شيئا أَنْ يَقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ. الله أَكْبَرُ بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ ٣ مرة.
الّلهمّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَ يَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا إِلٰه إِلَّا أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. الّلهمّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَ أَخِيْهِ وَ جَدِّهِ وَ أَبِيْهِ، اِكْفِنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيْ، فَسَيَكْفِيْكَهُمُ الّٰلهُ وَ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَ حَسْبُنَا الّلهُ وَ نِعْمَ الْوَكِيْلُ وَ لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَ صَلى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّ عَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلم. آمين.

Setelah berdo'a dilanjutkan dengan membaca surat Yasin sekali, sampai pada ayat سلام قولا من رب رحيم diulang sebanyak 313 x, setelah selesai dilanjutkan membaca do'a perlindungan yang tertera dibawah keterangan ini.

ولدفع نحس ذلك اليوم تقوم بالاعمال التالية:

Untuk menolak naas atau balaknya hari Rabu Wekasan itu lakukanlah amalan-amalan di bawah ini :

١. الصدقة والاحسان رأس كل ليلة الأربعاء

1. Bersedekah dan berbuat baik tiap kali masuk hari Rabu.

٢. الاستعاذة بقراءة الادعية منها:

2. Minta perlindungan kepada Allah dengan do'a di antaranya:

ا. " اللهم اصرف عنا شر هذا اليوم ، واعصمنا من شؤومته ، واجعله اللهم علينا بركة ، واجنبنا عما نخافه من نحوسته وكراهياته ، بفضلك ولطفك يا دافع الشرور ، يا مالك يوم النشور ، برحمتك يا ارحم الراحمين "
ب. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلىٰ آٰلِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ هٰذَا الشَّهْرِ وَمِنْ كُلِّ شِدَّةٍ وَبَلَآءٍ وَبَلِيَّةٍ قَدَّرْتَهَا فِيْهِ يَادَهْرُ يَامَالِكَ الدُّنْيَا وَالْآٰخِرَةِ يَاعَالِمًا بِمَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ وَمَنْ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا قَالَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ يَاأَزَلِيُّ يَاأَبَدِيُّ يَامُبْدِئُ يَامُعِيْدُ يَاذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَاذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ أَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ اَللّٰهُمَّ احْرُسْ بِعَيْنِكَ نَفْسِيْ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ وَوَلَدِيْ وَدِيْنِيْ وَدُنْيَايَ الَّتِيْ ابْتَلَيْتَنِيْ بِصُحْبَتِهَا بِـحُرْمَةِ الْأَبْرَارِ وَالْأَخْيَارِ بِرَحْمَتِكَ يَاعَزِيْزُ يَاغَفَّارُ يَاكَرِيْمُ يَاسَتَّارُ بِرَحْمَتِكَ يَآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
ج. وَصَلَّى اللهُ تَعَالىٰ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ أَجْمَعِيْنَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هٰذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ وَأَعُوْذُ بِـجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُـجِيْرَنِيْ وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَأَهْلِيْ وَأَحْبَابِيْ وَمَا تُـحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ مِنْ شَرِّ هٰذِهِ السَّنَةِ وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا وَاصْرِفْ عَنِّيْ شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ يَاكَرِيْمَ النَّظَرِ وَاخْتِمْ لِيْ فِيْ هٰذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ وَالسَّعَادَةِ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَلِأَهْلِيْ وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ وَجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ تَعَالىٰ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
د. وروى انه من قرأ هذا الدعاء في آخر اربعاء من شهر صفر لم يمت في تلك السنة ، وناجى عزرائيل ربه فقال يارب ان فلاناً انقضى اجله وعمره ولم تأمرني بقبض روحه فقال الله جل جلاله: قلت حقاً ولكن أطلت عمره بسبب قراءته هذا الدعاء إلى شهر صفر المقبل وحفظته من جميع الآفات والبليات.

Diriwayatkan bahwa sesungguhnya siapa saja yang membaca do'a ini pada hari Rabu Wekasan bulan Shafar, maka dia tak kan meninggal di tahun itu. Malaikat Izrail pernah bermunajat kepada Allah dan mengadu : "Wahai Tuhanku.., sesungguhnya si fulan telah selesai ajal dan umurnya, sedangkan Engkau tak memerintahkan kepadaku untuk mencabut nyawanya", maka Allah bersabda: "Ucapanmu benar, tapi aku panjangkan umurnya sampai Shafar tahun depan karena dia membaca do'a ini dan aku jaga dia dari semua bahaya dan cobaan".
Inilah do'anya :

" بسم الله الرحمن الرحيم اللهم يا ذا العرش العظيم والعطاء الكريم ، عليك اعتمادي يا الله يا الله يا الله الصمد الرحمن الرحيم يا فرد يا وتر يا حي يا قيوم امنع عني كل بلاء وكل بلية وفرقة وهامة وامنع عني شر كل ظالم وجبار يا قدوس يا رحمن يا رحيم "
٣. قراءة كل واحدة من السور القرآنية التالية ( سبع مرات ) لسعة الأرزاق :
" الإنشراح " و " التين " و " النصر " و " التوحيد "

3. Membaca setiap surat dari surat-surat Al-Qur'an untuk keluasan rizqi di bawah ini sebanyak 7 x, yaitu surat Al-Insyirah, At-Tin, An-Nashr dan Al-Ikhlash.

٤. الاتيان بالصلاة ركعتين يقرأ في الاولى بعد الحمد قل اللهم مالك الملك الى قوله بغير حساب (٢٦-٢٧ آل عمران) ، وفي الثانية بعد الحمد قل انما انا بشر مثلكم إلى آخر الآية (١١٠ الكهف)

4. Melakukan shalat 2 rakaat (selain yang 4 rakaat). Rakaat pertama setelah Fatihah membaca 2 ayat surat Ali Imran "Ayat 26-27". Rakaat kedua setelah Fatihah membaca satu ayat surat Al-Kahfi "ayat 110"
Setelah salam membaca do'a di bawah ini:

" اللهم اصرف عني بليته وشؤمه وارزقني رحمته وبركته وجنبني مما اخاف من نحوساته وكرباته بفضلك يا دافع الشرور يا مالك يوم النشور برحمتك يا ارحم الراحمين "

ومن أراد أن يصان من هذا الشهر من البلاء
فليقل كل يوم عشر مرات:

Siapa yang menginginkan dijaga dari balak di bulan Shafar ini, maka berdo'alah dengan do'a di bawah ini sebanyak 10 x, inilah do'anya :

(( يا شَديدَ الْقُوى وَيا شَديدَ الْمِحالِ يا عَزيزُ يا عَزيزُ يا عَزيزُ ذَلَّتْ بِعَظَمَتِكَ جَميعُ خَلْقِكَ فَاكْفِنى شَرَّ خَلْقِكَ يا مُحْسِنُ يا مُجْمِلُ يا مُنْعِمُ يا مُفْضِلُ يا لا اِلـهَ اِلاّ اَنْتَ سُبْحانَكَ اِنّى كُنْتُ مِنَ الظّالِمينَ فَاسْتَجَبْنا لَهُ وَنَجَّيْناهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذلِكَ نُنْجِى الْمُؤْمِنينَ وَصَلَّى اللهُ عَلى مُحَمَّد وَآلِهِ الطَّيِّبينَ الطّاهِرينَ .)) ١٠ مرات.

Menurut sebagian ulama: “Balak atau malapetaka yang ditakdirkan oleh Allah Swt. akan terjadi selama satu tahun itu semuanya diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia pada malam Rabu terakhir bulan Shafar. Maka siapa yang bersedia menulis 7 ayat di bawah ini kemudian dilebur dengan air lalu diminum, maka orang tersebut akan dijauhkan dari malapetaka insyaallah. Ayatnya adalah sebagai berikut :

سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ , سَلَامٌ عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ , سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ , سَلَامٌ عَلَى مُوسَى وَهَارُونَ
سَلَامٌ عَلَى إِلْ يَاسِينَ , سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ , سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ.

عسى الله أن يبعد عنا وعنكم النحس وكل ماينزل في هذا الشهر من البلاء

Semoga Allah menjauhkan sial dari kami dan kita semua dan menjauhkan semua balak yang yang terjadi di bulan ini. Aamiin.



By : EM Makmun ER

24 Oktober 2019

SEKLUMIT SANAD DAN PRESTASI MBAH WALI GUSDUR

SEKLUMIT SANAD DAN PRESTASI MBAH WALI GUSDUR
===========================



Jika ada orang non-NU membenci NU dengan cara meng-character assasination Gus Dur, saya bisa maklum, karena memang dari sononya mereka anti NU yang secara otomatis ya anti Gus Dur. Namun yang saya tidak habis pikir itu ada orang NU benci Gus Dur. "Ketemu pirang perkoro" kok bisa-bisanya ada orang NU benci Gus Dur.
Jika kita amati Gus Dur itu begitu sederhana, bersahaja dan zuhud. Dari cara berpakaian saja cukup sederhana, batik yang murah, celana biasa dan tidak punya dompet. Kopyahnya pun pakai kopyah/peci model pesantren (bludru hitam) dan kadang kopyah model Gorontalo. Cukup sederhana khan. Jarang beliau pakai jubah dan sorban apalagi berjenggot, kesana kemari padahal tingkat keilmuan dan keintelektualannya sangat-sangat mumpuni.
Sekali lagi saya tak habis pikir. Ada orang NU, alumni pesantren NU lagi, kok bisa-bisanya sampai benci Gus Dur. Ada yang menuduh Gus Dur liberal lah, Gus Dur Syiah lah dan sebagainya. Biasanya orang NU yang benci Gus Dur itu tingkat keilmuannya cuma "FIKIH ANSICH" (berorientasi hanya pendekatan fikih, pendekatan hukum, ingat pendekatan hukum itu kaku) dan kurang piknik.
Lihat jasa Gus Dur terhadap NU, terbukti "sempurna". Hal ini bisa dilihat dengan jelas bagaimana Gus Dur membawa NU "berakrobat" menghadapi gencetan Orde Baru. Bagaimana Gus Dur membawa NU dengan kepiawaiannya dan kecerdasannya membawa NU yang nyaris dibubarkan Orde Baru. Ketika itu NU digebuk kiri kanan, atas bawah, depan belakang, namun dengan izin Allah SWT, karamah wali, doa ulama serta kepiwaian Gus Dur maka NU selamat dari masa kritis dimasa Orba.
Seperti inilah (Gus Dur) ulama yang sebenarnya. Ulama yang berpandangan luas, sikap yang multi talenta dan ilmu yang mendalam. Ulama sejati itu tidak hanya pakar agama saja, apalagi cuma fikih. Jika semua didekati dengan pendekatan fikih (fiqh ansich) maka pola pikir dan perilaku cenderung kaku. Untuk itu perlu dibarengi denga ilmu tasawuf, tsaqafah, peradaban, sejarah, politik, humanisme, sosiologi antropologi dan sebagainya. Gus Dur melahap semua itu. Jika ulama cuma bisanya fikih saja maka bisa dipastikan akan salah paham dengan Gus Dur. Ini menunjukkan bahwa ilmunya belum mampu mencerna langkah Gus Dur. Kiai saja ada yang salah paham terhadap Gus Dur, apalagi cuma santri.
Keberhasilan menyelamatkan NU dari Orde baru yang nyaris dihabisi adalah diantara jasa Gus Dur terhadap NU tak tak mungkin bisa dilupakan. Oknum warga NU yang benci Gus Dur, bisakah membawa NU selamat dari Orde Baru, kok selalu koar-koar hanya dirinyalah sebagai NU yang benar, NU lurus, NU nya KH Hasyim Asyari. Sepertinya dia lupa bahwa Gus Dur itu cucunya KH Hasyim Asyari. Tentu cucunya lebih berhak secara ilmu dan nasab dibanding yang lain.
Jika ada santri NU yang benci Gus Dur, apalagi ilmunya cuma diperoleh dari satu pesantren, dan ditambah kuliah S1, S2, S3 dan tidak pernah aktif atau bergaul dengan pemikiran kontemporer dunia, maka dia seharusnya malu dengan prestasi Gus Dur, 

Diantara (sekelumit) prestasi Gus Dur:
1. Cucu Hadratus Syaikh Hasyim Asyarie, Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Ketua Majlis Syura Masyumi
2. Putra KH Wahid Hasyim, (diantara) Perumus Pancasila (dasar negara), Menteri Agama tahun 1949, Ketua I Masyumi
3. Keturunan Raden Patah, Raja Kerajaan Islam Demak
4. Keturunan Jaka Tingkir
5. Keturunan Sunan Giri
6. Pesantren Tebuireng, Jombang (Guru)
7. Pesantren Tambakberas, Jombang (Guru)
8. Pesantren Denanyar, Jombang (Guru)
9. Pesantren Krapyak, Yogyakarta (Santri)
10. Pesantren Tegalrejo, Magelang (Santri))
11. Universitas Al-Azhar, Mesir (Mahasiswa)
12. Universitas Bagdad, Irak (Mahasiswa)
13. Universitas Thammasat, Bangkok, Thailand (Doktor Kehormatan bidang Filsafat Hukum)
14. Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand (Doktor Kehormatan)
15. Pantheon Universitas Sorbonne, Paris, Perancis
16. Doktor Kehormatan bidang Ilmu Hukum, Politik, Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Ilmu Humaniora)
17. Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand (Doktor Kehormatan)
18. Universitas Twente, Belanda (Doktor Kehormatan)
19. Universitas Jawaharlal Nehru, India (Doktor Kehormatan)
20. Universitas Soka Gakkai, Tokyo, Jepang (Doktor Kehormatan)
21. Universitas Netanya, Israel (Doktor Kehormatan bidang Kemanusiaan)
22. Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan (Doktor Kehormatan bidang Hukum)
23. Universitas Sun Moon, Seoul, Korea Selatan (Doktor Kehormatan)
24. Presiden Republik Indonesia1999-2001
25. Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat RI1989-1993
26. Ketua Majelis Ulama Indonesia1987-1992
27. Ketua PBNU1984-2000
28. Katib PBNU1980-1984
29. Universitas Hasyim Ashari, Jombang (Dekan dan Dosen Fakultas Ushuludin)
30. Universitas Darul Ulum, Jombang (Rektor dan Dosen)
31. Anugrah Mpu Peradah, DPP Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Jakarta (Penghargaan)
32. The Culture of Peace Distinguished Award 2003, International Culture of Peace Project Religions for Peace, Trento, Italia (Penghargaan)
33. Global Tolerance Award, Friends of the United Nations, New York, Amerika Serikat (Penghargaan)
34. World Peace Prize Award, World Peace Prize Awarding Council (WPPAC), Seoul, Korea Selatan (Penghargaan)
35. Dare to Fail Award , Billi PS Lim, penulis buku paling laris “Dare to Fail”, Kuala Lumpur, Malaysia (Penghargaan)
36. Pin Emas NU, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta (Penghargaan)
37. Gelar Kanjeng Pangeran Aryo (KPA), Sampeyan dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XII, Surakarta (Penghargaan)
38. Public Service Award, Universitas Columbia , New York , Amerika Serikat (Penghargaan)
39. Ambassador of Peace, International and Interreligious Federation for World peace (IIFWP), New York, Amerika Serikat (Penghargaan)
40. Paul Harris Fellow, The Rotary Foundation of Rotary International (Penghargaan)
41. Man of The Year, Majalah REM (Penghargaan)
42. Magsaysay Award, Manila, Filipina (Penghargaan)
43. Islamic Missionary Award, Pemerintah Mesir (Penghargaan)
44. Tokoh 1990, Majalah Editor (Penghargaan)
45. Non Violence Peace Movement, Seoul, Korea Selatan (Presiden)
46. International Strategic Dialogue Center, Universitas Netanya, Israel
47. Dewan Internasional bersama Mikhail Gorbachev, Ehud Barak and Carl Bildt (Anggota)
48. International Islamic Christian Organization for Reconciliation and Reconstruction (IICORR), London, Inggris (Presiden Kehormatan)
49. International and Interreligious Federation for World Peace (IIFWP), New York, Amerika Serikat (Anggota Dewan Penasehat Internasional)
50. Association of Muslim Community Leaders (AMCL), New York, Amerika Serikat (presiden)
51. Shimon Perez Center for Peace, Tel Aviv, Israel (Pendiri dan Anggota)
52. World Conference on Religion and Peace (WCRP), New York, Amerika Serikat (Presiden)
53. International Dialogue Project for Area Study and Law, Den Haag, Belanda (Penasehat)
54. The Aga Khan Award for Islamic Architecture (Anggota dan Dewan Juri)
55. Partai Kebangkitan Bangsa (Pendiri dan Ketua Dewan Syura)
56. The WAHID Institute, Indonesia (Pendiri)

Alasan apalagi, yang menyebabkan kalian benci Gus Dur, wahai (oknum) ulama/warga NU?
Jika kalian sudah mampu menyamai atau mengungguli prestasi Gus Dur di atas maka kalian boleh melawan Gus Dur.

Semua elemen NU besatulah, jangan sampai kalian diadu oleh kelompok garis keras yang memang dari sononya benci NU/Gus Dur. Mereka tidak mampu melawan NU secara face to face sehingga dengan cara "membrain washing" oknum ulama/warga NU untuk melawan NU yang "asli", PBNU dan kepengurusan NU dibawahnya.
(hanyalah sebuah kritik untuk "oknum" warga NU yang masih benci Gus Dur)